MAKALAH
PERENCANAAN LABA DAN PENGANGGARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Fiqh Dan Ushul Fiqh
Dosen Pengampuh
Abdul Hamid, S,E.,M.M
OLEH
ANGGOTA KELOMPOK III
1.
PARAMITA 6.
NIRBA
2.
TRI PUTRA 7.
NASMAH
3.
RISKA 8.
HASNI
4.
SATRIANI 9.
ASWAN A.
5.
JASNI
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PAREPARE
2015
KATA PENGANTAR
Bismillahir Rahmanir Rahim
Di setiap desiran darah kita, di setiap tarikan nafas kita,
dan di setiap langkah kaki kita sudah seharusnya kita selalu mengucapkan syukur atas kemudahan dan
kenikmatan dalam mencapai tujuan hidup. Demikian pula dengan penulis yang saat ini telah
menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “PERENCANAAN LABA DAN PENGANGGARAN”. Rasa syukur penulis panjatkan kepada
mahadaya ilmu pengatuhuan karena telah mampu menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga tak lupa menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas akhir pada mata kuliah MANAJEMEN KEUANGAN. Semoga makalah ini dapat menambah dan mengembangkan wawasan dari para pembaca. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan untuk itu, diperlukan kritik dan saran yang sifatnya menbangun
dari para pembaca.
Parepare,20 Oktober 2015
Penulis
ANGGOTA KELOMPOK III
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….ii
1.
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG................................................................... iii
1.2.RUMUSAN MASALAH................................................................ iii
1.3.TUJUAN
PENULISAN................................................................. iv
2.
BAB II PEMBAHASAN
2.1.PERENCANAAN LABA.............................................................. 1
2.2.PENGANGGARAN...................................................................... 4
3.
BAB III PENUTUP
3.1.KESIMPULAN............................................................................... 11
3.2.SARAN............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Penyusunan
anggaran pada suatu perusahaan sangatlah erat kaitannya dengan manajemen.
Khususnya yang berhubungan dengan penyusunan kerja, pengkordinasian kerja dan pengawasan
kerja. Oleh karena itu anggaran hanyalah sebagai alat bagi manjemen, maka dari
itu meskipun suatu anggaran telah disusun dengan begitu baik dan sempurnah,
namun kehadiran manajer masih mutlak diperlukan. Anggaran yang baik dan
sempurnah tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga
akan baik dan sempurnah tanpa dikelolah oleh tangan-tangan manajer yang
terampil dan berbakat. Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa
manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Perencanaan Laba ?
1.2.2 Bagaimana Penganggaran ?
1.3.Tujuan
Penulis
Tujuan
penyusun adalah untuk mengetahui isi dari rumusan masalah diatas.
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Manajemen merupakan sebuah proses. Artinya, seluruh kegiatan manajemen yang
dijabarkan ke dalam empat fungsi manajemen dilakukan secara berkesinambungan
dan semuanya bermuara kepada pencapaian tujuan perusahaan.
A.
PERENCANAAN
LABA
Perencanaan adalah
serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan, pada dasarnya
perencanaan itu merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan
berbagai alternative tindakan dan perumusan kebijakan. Suatu perencanaan bisa
terealisir apabila manajemen berhasil dalam menjalankan perusahaan yang diukur
dengan besar laba.
1.
Pengertian
perencanaan laba menurut Machfoedz (1996) yaitu;
Perencanaan
laba (profit planning) sering disebut Budget perencanaan atau rencana operasi
adalah rencana dari manjemen yang meliputi seluruh tahap dari operasi dimasa
yang akan datng untuk mencapai tujuan perusahaan dibagi kedalam 2 jenis
rencana, yaitu rencana jangka pendek dan jangka panjang.
2.
Pengertian
Perencanaan laba menurut Supriono (2002),yaitu;
Perencanaan
laba adalah perencanaan yang digambarkan seara kuantitatif dalam keuangan dan
ukuran kuantitatif lainnya. Didalamnya juga ditentukan tujan laba yang dicapai
oleh perusahaan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa perencanaan laba adalah rencana kerja yang telah diperhitungkan dengan
cermat dan digambarkan secara kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan untuk
jangka pendek dan jangka panjang.
a.
Manfaat
Perencanaan Laba,yaitu;
Menurut
Adol PH Matz dkk (1993)
1)
Memberikan
pendekatan yang terarah dalam pemecahan masalah
2)
Memaksa pihak
manajemen untuk secara dini mengadakan penelaahan terhadap masalah yang
dihadapinya dan menanamkan kebiasaan pada organisasi untuk mengadakan telaah
yang seksama sebelum mengambil keputusan.
3)
Menciptakan
suasana organisasi yang mengarah pada pencapaian laba dan mendorong timbulnya
perilaku yang sadar akan penghematan biaya dan pemanfaatan sumber daya yang
maksimum.
4)
Meransang peran
serta dan mengkoordinasi rencana opersi berbagai segmen dari keseluruhan
organisasi manajemen sehingga keputusan akhir dan rencana yang saling terkait
dpat menggambarkan keseluruhan organisasidalam bentuk rencana yang terpadu dan
menyeluruh.
5)
Menawarkan
kesempatan untuk menilai secara sistematik setiap segi atau aspek organisasi
maupun untuk memeriksa serta memperbarui kebijakan dan pedoman dasar secara
berkala.
6)
Mengkoordinasikan
serta mempertemukan semua upaya perusahaan kedalam suatu prosedur perencanaa
anggaran yang terarah karena inilah satu-satunya cara yang paling tepat
mengungkpakan keselamatan kegiatan manajemen.
7)
Mengarahkan
penggunaan modal dan daya upaya pada kegiatan yang paling menguntungkan.
8)
Mendorong
standar prestasi yang tinggi dengan meransang kegairahan untuk bersaing
menanamkan hasrat untuk mencapai tujuan, dan menumbuhkan minat untuk
melaksanakan kegiatan secara lebih efektif.
9)
Berperang
sebagai standar untuk mengukur kegiatan dan menilai kebijakan manajemen dan
tingkat kemampuan dari setiap pelaksana.
b.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perencanaan laba, yaitu;
a)
Laba atau rugi
yang dialami dari volume penjualan tertentu.
b)
Volume
penjualan yang harus dicapai untuk menutup seluruh biaya yang terpakai guna
memperoleh laba yang memadai.
c)
Titik impas.
d)
Volume
penjualan yang dapat dihasilkan oleh kapasitas operasi saat ini.
c.
Pendekatan
dalam perencanaan laba
Perencanaan laba bukan merupakan hal
yang mudah, karena penerapannya harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
keadaan yang intern maupun yang ektern perusahaan baik yang langsung maupun
yang tidak langsung mempengaruhi penetapan laba itu sendiri. Faktor ekstern
yang perlu dipertimbangkan manajemen dalam perencanaan laba ini adalah kondisi
perekonomian pada umumnya, tingkat populasi penduduk, pendapatan dan daya beli
masyarakat, kemajuan tekhnologi, kebijaksanaan pemerintah dll,yang kesemuanya
ini sulit diramalkan secara baik. Sedangkan faktor intern yang perlu
dipertimbangkan yaitu keadaan perusahaan itu sendiri berupa besarnya volume
penjualan yang diinginkan untuk mencapai laba tertentu, bagaimana kemampuan
kapasitas yang ada baik perlatan maupun personil yang ada, kemampuan keuangan
dan sebagainya.
Menurut Krismiaji 2002, dalam
penetapan laba terdapat pendekatan yang
berbeda, yaitu;
a)
Didasarkan pada
masa kembali modal yang diinvestasikan.
Metode
ini menghendaki penetapan tingkat keuntungan menajdi titik tolak penyusunan
rencana.
b)
Didasarkan
produk yang akan dijual.
Metode
ini menghendaki perencanaan yang diformulasikan akan diperoleh berupa
keuntungan.
c)
Didasarkan pada
perhitungan menurut standar.
Metode
ini melakukan perhitungan dari proses perencanaan yang diukur dengan standar
yang ada. Manajemen memperhitungkan relative keuntungan menurut standar yang
dianggap memuaskan perusahaan.
d.
Keterbatasan
perencanaan laba
Selain memiliki manfaat, perencanaan
laba juga memilki beberapa keterbatasan. Menurut Adolth Matz dkk 1993
perencanaan laba memiliki bebrapa keterbatasan,yaitu;
a)
Peramalan atau
perencanaan bukanlah ilmu pasti. Jadi dalam setiap perencanaan akan terdapat
sejumlah pertimbangan. Apabila ada penyimpangan dari estimasi maka harus
dilakukan perbaikan atau modifikasi.
b)
Anggaran dapat
mengikat perhatian manajer pada sasaran tertentu yang tidak selaras dengan
tujuan organisasi secara keseluruhan. Jadi diperlukan kecermatan untuk
menyalurkan upaya manajer setepat mungkin.
c)
Perencanaan
laba memerlukan kerjasama dan peran serta dari seluruh anggota manajemen. Dasar
kebrhasilan perencanaan adalah ketaatan dan kegairahan pelaksana terhadap
perencana laba.
d)
Penggunaan
anggaran yang berlebihan sebagai alat evaluasi dapat mengakibatkan terjadinya
penyimpangan.
e)
Perencanaan
laba tidak mengahapus maupun mengambil alih peranan bagian administrasi. Para
pelaksana tidak boleh merasa dibatasi oleh anggaran. Sebaliknya rencana laba
disusun guna memebrikan penjelasan terinci yang memungkinkan pihak pelaksana
menjalankan kegiatanannya dengan menyerahkan kemampuan dan hasrat untuk
mencapai sasaran organisasi.
f)
Pelaksanaan
rencana memerlukan waktu.
B.
PENGANGGARAN
Penganggaran atau
anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakn secara kuantitatif aktifitas
usaha sebuah organisasi (pemasaran,produksi dan keuangan). Anggaran
mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yng dibutuhkan untuk memenuhi tujan
organisasi selam priode yang dianggarkan. Anggran memaparkan bagaimana sumber
daya diharapkan akan diperoleh dan digunakan selama periode waktu tertentu.
Penganggaran adalah proses
penyusunan anggaran, proses penganggaran yang dilaksanakn untuk penyusun sebuah
induk anggaran adalah vital bagi pengelolaan bisnis yang efektif dan efesien.
Informasi anggaran dimanfaatkan diseluruh proses manajemen bisnis kendatipun
aplikasi anggaran adalah dalam fungsi perencanaan dan pengendalian.
Penyusunan anggaran
dilakukan hanya jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban yang
mengukur berbagai sumber ekonomi yang disediakan bagi tiap manajer yang
bertanggung jawab dalam usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam tahun
anggaran.
Anggaran operasi biasanya
mencakup satu tahun dan menyajikan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk
tahun yang dianggarkan. Anggaran memiliki karakteristik,yaitu;
1.
Anggaran
mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2.
Anggaran pada
umumnya mencakup priode satu tahun
3.
Anggaran
merupakan komitmen manajemen
4.
Susunan
anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang pihak
yang menganggarkan.
1.
Tujuan
Penganggaran,yaitu;
a.
Untuk
memprediksi transaksi dan kejadian financial dan Non financial dimasa yang akan
datang
b.
Untuk
mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
c.
Untuk
menyatakan harapan atau sasaran perusahaan secara jelas dan formal sehinggan
bisa menghindari kehancuran dan memberikan arah terhadap apa yang hendak
dicapai manajemen.
d.
Untuk
mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihk-pihak terkait sehinggan anggaran
dimengerti,didukung dan dilakasanakan.
e.
Untuk
menyediakan rencana terinci mengenai aktifitas dengan maksud mengurangi
ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok
dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
f.
Untuk mengkoordinasikan
cara atau metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumberdaya.
2.
Manfaat
penganggaran
Manfaat dari anggaran dapat diuraikan, yaitu;
1)
Segala kegiatan
dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama
2)
Dapat digunakan
sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan pegawai
3)
Dapat
memotivasi karyawan karena ada tujuan atau sasaran yang akan dicapai
4)
Menimulkan rasa
tanggungjawab pegawai
5)
Menghindari
pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
6)
Sumberday yang
dapat dimanfaatkan seefesien mungkin
3.
Fungsi
Penganggaran
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk
membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi,
pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk
tujuan yang telah ditetapkan.
a.
Fungsi
perencanaan
Perencanaan
merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungi ini merupakan dasar pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Sebelum perusahaan melakukan operasinya,
pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan
apa yang dilaksanakan dimasa yang akan datang dan hasil yang akan dicapai dari
kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya, dengan adanya
rencana tersebut, maka aktifitas akan terlaksana dengan baik.
b.
Fungsi
komunikasi
Rencana
manajemen tidak akan dilaksanakan kecuali organisasi memahami apa rencana
tersebut. Oleh karena itu seluruh rencana dan tujuan aynag hendak dicapai
perusahaan seyogiannnya dikomunikasikan kepada manajer setiap departemen
didalam perusahaan. Penganggaran berfungsi sebagai alat komunikasi yang dipakai
oleh berbagai amnajer untuk;
a)
Bertukar
informasi perihal tujuan, gagasan dan pencapaian
b)
Berinteraksi
dan memupuk kesadaran bagaimana setiap aktifitas mereka berkonstribusi kepada
seluruh aktifitas perusahaan
c.
Fungsi koordinasi
Fungsi
koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu
atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang
baik yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu abgian dengan
bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebgaia perencanaan agar dapat
menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan,
sehinggan rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu
anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada
dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang ada saling berkaitan antara satu
dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.
d.
Fungsi
pengawasan
Anggaran
merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan, pengawasan
itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun
sebelumnya dapat dicapai. dengan demikian pengawasan adalah pengevaluasi
prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu.
Aspek
pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan,
apakah dapat ditemukan efesiensi atau apakah para manajer pelaksana telah
bekerja dengan baik dalam mengelolah perusahaan dengan baik.tujuan pengwasan
itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan.
Sering
terjadi fungsi pengwasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang lain
atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat padahal
tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana
perusahaan.
4.
Sistem Anggaran
dalam aktifitas Bisnis
Ada 4 ancangan dasar
terhadap anggaran,antara lain;
1)
Anggaran
Inkremental
Adalah
metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya dari anggaran
tahunsebelumnya.
2)
Anggaran
Berbasis Nol
Adalah
semua jajaran manajemen bertolak dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumberdaya
yang diperlukan untuk mendanai aktifitas-aktifitas tahun anggaran.
3)
Anggaran Statik
Merupakan
pendekatan yang diterapkan oleh banyak perusahaan jasa dan pada banyak fungsi
jasa pendukung seperti bagian pembelian, bagian akuntansi, dan bagian hukum.
4)
Anggaran
Fleksibel
Adalah
penganggaran yang mengaitkan volume aktifitas dengan jumlah rupiah yang
dianggarkan.
5.
Penyusunan
Induk Anggaran
Induk anggaran ialah
sebuah anggaran komprehensif yang menyajikan semua rencana bisnis bagi seluruh
perusahaan untuk suatu priode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Induk anggaran terdiri atas 2 komponen, yaitu;
a.
Anggaran operasi
Merupakan
deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai laba usaha
yang memuaskan.
Macam-macam
anggaran operasi,antara lain;
a)
Anggaran
penjualan adalah suatu penentuan jumlah unik penjualan yang diperkirakan akan
dijual didalam suatu perusahaan untuk priode yang akan datang.
b)
Anggaran
produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar rencana penjualan untuk
masing-masing produk. Rencana penjualan ini dapat dilihat dalm anggaran
penjualan. Sebagaimana diketahui, pola produksi ada tiga macam,yakni;
a.
Pola produksi
konstan
Adalah
pola produksi dimana jumlah produksi dari bulan kebulan adalah sama atau
relative sama, walaupun terdapat perubahan penjualan produk perusahaan dari
satu bulan dengan bulan yang lain.
b.
Pola produksi bergelombang
Adalah
pola produksi dimana jumlah produksi disetiap bulan mengalami perubahan sesuai dengan perubahan penjualan,
sedangkan jumlah persediaan barang jadi adalah stabil atau tetap.
c.
Pola produksi
moderat
Adalah
suatu pola produksi dimana jumlah produksi disetiap bulan selalu mengalami
perubahan, namun perubahan ini tidak akan sebesar perubahanpenjualan produk
yang ada.
c)
Anggaran bahan
baku langsung apabila anggaran produksi telah disusun, maka anggaran bahan baku
telah dapat disusun pula. Taksiran penggunaan bahan baku bertautan langsung
dengan kebutuhan produksi namun pembelian bahan baku tergantung pada tekfiran
penggunaan bahan baku maupun persediaan bahan baku.
d)
Anggaran tenaga
kerja langsung juga disusun mengacu kepada anggaran produksi, tujuan utamanya
adalah untuk mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi
kebutuhan produksi namun tidak menyebabkan waktu yang menganggur yang memakan
biaya.
e)
Anggaran biaya
Overhead Pabrik adalah skedul rinci taksiran biaya pabrikasi, selain biaya
bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang harus dikeluarkan
untuk memenuhi ekspektasi produksi dimasa yang akan adatang.
Anggaran
overhead pabrikasi mempunyai dua tujuan, yaitu;
1.
Mengintegrasikan
anggaran biaya overhead pabrikasi yang disusun oleh manajer produksi dan
departemen jas
2.
Menghitung
tarif overhead pabrikasi untuk periode akuntansi yang akan datang.
f)
Anggaran
persediaan akhir barang jadi, setelah anggaran penjualan hinggan anggaran ofer
head pabrikasi kini tersedia data untuk menghitung biaya pokok jadi. Komputasi
ini diperlukan karena 2 sebab yaitu ;
1.
untuk
mengetahui beberapa banyak yang akan dibebankan biaya pokok penjualan pada
laporan penghasilan usah dianggarkan.
2.
untuk mengetahui berapa besar yang akan
dilaporkan pada neraca untuk pos barang yang belum terjual.
g)
Anggaran biaya
Non Produksi adalah struktur terinci yang tidak termasuk biaya-biaya produksi,
seperti beban penjualan dan administrasi yang berisi daftar prediksi
beban-beban yang akan dikeluarkan dalam periode anggaran.
b.
Anggaran
keuangan
Anggaran
keuangan menyajikan ekpektasi arus kas dan posisi keuangan dengan
kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus kas masuk dan arus kas keluar yang
direncanakan muncul dalam anggaran kas. Posisi keuangan yang diharapkan pada
akhir periode anggaran diungkapkan dalam neraca dianggarkan. Anggaran keuangan,
antara lain;
a)
Anggaran Kas
Kas
merupakan salah satu aspek paling penting dalam siklus operasi perusahaan.
Tanpa kas, perusahaan tidak dapat berfungsi anggaran kas ialah sebuah rencana
rinci yang menyajikan bagaimana sumber day akas akan diperoleh dan digunakan
selama periode tertentu. Anggaran kas terdiri atas empat seksi, yaitu;
§ Seksi penerimaan kas
§ Seksi pengeluaran kas
§ Seksi kelebihan atau kekurangan kas
§ Seksi pendanaan.
b)
Laporan
Penghasilan Uasaha Dianggarkan
Adalah
salah satu skedul kunci dalam proses anggaran. Tujuan laporan penghasilan usaha
dianggarkan ialah untuk mengantisipasi laba usaha setelah pajak
c)
Neraca
Dianggarkan
Neraca
ini memproyeksikan kondisi keuangan pada akhir periode anggaran.
6.
Penyusunan
Anggaran
·
Penyusunan
Anggaran Operasional
a.
Permalan jualan
Permala
merupakan fungsi manajemen pertama sebelum dilakukan perencanaan.penganggaran merupakan
bagian dari perencanaan, karena anggaran adalah salah satu jenis rencana.
b.
Penyusanan
Anggaran Penjualan
Anggaran
jualan adalah anggaran hasil penjualan. Kegunaan anggaran jualan terutama
sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya, dan sebagai ujung tombak dalam
memperoleh laba.
c.
Penyusunan
Aanggaran Biaya Produksi
Biaya
pabrik berbeda dengan biaya produksi, biaya pabrik meliputi biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja angsung, dan biaya overhead pabrik yang terjadi pada satu
peruode, yaitu periode ini, sedangkan biaya produksi meliputi BBB, BTKLn dan
BOP yang terjadi pada dua periode, yautu:
a)
Periode Lalu
b)
Periode Ini
d.
Penyusunan
Anggaran Bahan Baku
Tujuan
utama disusun anggaeanh bahan baku adalah untuk menjaga kelancaran peroduksi,
dimana bahan baku adalah komponen utama dari suatu produk.
e.
Penyusunan
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya overhead pabrik.
f.
Tenaga kerja
langsung adalah tenaga manusia yang langsung bekerja mengolah produkuntuk
memperoleh biaya tenaga kerja langsung yang dianggarkan adalah jam kerja
langsung terpakai dikali standar upah tenaga kerja langsung perjam. Biaya
overhead pabrik adalah biaya yang terjadi dipabrik, selain biaya bhan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kami menyimpulkan bahwa Perencanaan Laba
adalah rencana kerja yang telah diperhitungkan dengan cermat dan digambarkan
secara kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan untuk jangka pendek dan jangka
panjang. Sedangkan Penganggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakn
secara kuantitatif aktifitas usaha sebuah organisasi (pemasaran,produksi dan
keuangan). Anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yng dibutuhkan
untuk memenuhi tujan organisasi selam priode yang dianggarkan. Anggran
memaparkan bagaimana sumber daya diharapkan akan diperoleh dan digunakan selama
periode waktu tertentu.
3.2. SARAN
Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan mkalah ini.
Demikianlah penulisan dalam makalah ini semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca utamanya bagi penulis lebih dan kurangnya mohon
dimaafkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, Achmad Tjahyono, MF.
Husein. 2003. Sistem Pengendalian Manajemen.
UPP
AMP YKPN, Yogyakarta.
Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak.
2005. Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat,
Jakarta
Robert N. Anthony dan Vijay
Govindarajan. 2004. Management Control System. Edisi ke-11.
Buku 1
dan 2. Alih bahasa: FX. Kurniawan. Salemba Empat,Jakarta
RA. Supriyono.2000. Sistem
Pengendalian Manajemen. Buku 1. BP STIE YKPN,
Yogyakarta.
-------------------.2000. Sistem
Pengendalian Manajemen. Buku 2. BP STIE YKPN,
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar