Selasa, 11 Oktober 2016

PERENCANAAN LABA DAN PENGANGGARAN



MAKALAH
PERENCANAAN LABA DAN PENGANGGARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Fiqh Dan Ushul Fiqh
Dosen Pengampuh
Abdul Hamid, S,E.,M.M

 

OLEH
ANGGOTA KELOMPOK III
1.      PARAMITA                                                  6. NIRBA
2.      TRI  PUTRA                                                 7. NASMAH
3.      RISKA                                                           8. HASNI
4.      SATRIANI                                                    9. ASWAN A.
5.      JASNI


PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PAREPARE
2015




KATA PENGANTAR
Bismillahir Rahmanir Rahim
Di setiap desiran darah kita, di setiap tarikan nafas kita, dan di setiap langkah kaki kita sudah seharusnya kita selalu mengucapkan syukur atas kemudahan dan kenikmatan dalam mencapai tujuan hidup. Demikian pula dengan penulis yang saat ini telah menyelesaikan penulisan makalah  yang berjudul “PERENCANAAN LABA DAN PENGANGGARAN”. Rasa syukur penulis panjatkan kepada mahadaya ilmu pengatuhuan karena telah mampu menyelesaikan  makalah ini.
Penulis juga tak lupa menghaturkan  terima kasih yang setulus-tulusnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Proposal penelitian  ini disusun untuk memenuhi tugas akhir  pada mata kuliah MANAJEMEN KEUANGAN. Semoga makalah  ini dapat menambah dan mengembangkan  wawasan dari para pembaca. Penulis menyadari bahwa  makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu, diperlukan kritik dan saran yang sifatnya menbangun dari para pembaca.

Parepare,20 Oktober  2015
                                                                                                             Penulis


ANGGOTA KELOMPOK III





DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….ii
1.      BAB I PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG................................................................... iii
1.2.RUMUSAN MASALAH................................................................ iii
1.3.TUJUAN PENULISAN................................................................. iv

2.      BAB II PEMBAHASAN
2.1.PERENCANAAN LABA.............................................................. 1
2.2.PENGANGGARAN...................................................................... 4

3.      BAB III PENUTUP
3.1.KESIMPULAN............................................................................... 11
3.2.SARAN............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12











BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
           Penyusunan anggaran pada suatu perusahaan sangatlah erat kaitannya dengan manajemen. Khususnya yang berhubungan dengan penyusunan kerja, pengkordinasian kerja dan pengawasan kerja. Oleh karena itu anggaran hanyalah sebagai alat bagi manjemen, maka dari itu meskipun suatu anggaran telah disusun dengan begitu baik dan sempurnah, namun kehadiran manajer masih mutlak diperlukan. Anggaran yang baik dan sempurnah tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik dan sempurnah tanpa dikelolah oleh tangan-tangan manajer yang terampil dan berbakat. Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.

1.2.Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Perencanaan Laba ?
1.2.2 Bagaimana Penganggaran ?

1.3.Tujuan Penulis
Tujuan penyusun adalah untuk mengetahui isi dari rumusan masalah diatas.

 





BAB II
PEMBAHASAN
     Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen merupakan sebuah proses. Artinya, seluruh kegiatan manajemen yang dijabarkan ke dalam empat fungsi manajemen dilakukan secara berkesinambungan dan semuanya bermuara kepada pencapaian tujuan perusahaan.

A.    PERENCANAAN LABA
     Perencanaan adalah serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan, pada dasarnya perencanaan itu merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan berbagai alternative tindakan dan perumusan kebijakan. Suatu perencanaan bisa terealisir apabila manajemen berhasil dalam menjalankan perusahaan yang diukur dengan besar laba.

1.   Pengertian perencanaan laba menurut Machfoedz (1996) yaitu;
Perencanaan laba (profit planning) sering disebut Budget perencanaan atau rencana operasi adalah rencana dari manjemen yang meliputi seluruh tahap dari operasi dimasa yang akan datng untuk mencapai tujuan perusahaan dibagi kedalam 2 jenis rencana, yaitu rencana jangka pendek dan jangka panjang.
2.   Pengertian Perencanaan laba menurut Supriono (2002),yaitu;
Perencanaan laba adalah perencanaan yang digambarkan seara kuantitatif dalam keuangan dan ukuran kuantitatif lainnya. Didalamnya juga ditentukan tujan laba yang dicapai oleh perusahaan.

      Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan laba adalah rencana kerja yang telah diperhitungkan dengan cermat dan digambarkan secara kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan untuk jangka pendek dan jangka panjang.

a.       Manfaat Perencanaan Laba,yaitu;
Menurut Adol PH Matz dkk (1993)
1)      Memberikan pendekatan yang terarah dalam pemecahan masalah
2)      Memaksa pihak manajemen untuk secara dini mengadakan penelaahan terhadap masalah yang dihadapinya dan menanamkan kebiasaan pada organisasi untuk mengadakan telaah yang seksama sebelum mengambil keputusan.
3)      Menciptakan suasana organisasi yang mengarah pada pencapaian laba dan mendorong timbulnya perilaku yang sadar akan penghematan biaya dan pemanfaatan sumber daya yang maksimum.
4)      Meransang peran serta dan mengkoordinasi rencana opersi berbagai segmen dari keseluruhan organisasi manajemen sehingga keputusan akhir dan rencana yang saling terkait dpat menggambarkan keseluruhan organisasidalam bentuk rencana yang terpadu dan menyeluruh.
5)      Menawarkan kesempatan untuk menilai secara sistematik setiap segi atau aspek organisasi maupun untuk memeriksa serta memperbarui kebijakan dan pedoman dasar secara berkala.
6)      Mengkoordinasikan serta mempertemukan semua upaya perusahaan kedalam suatu prosedur perencanaa anggaran yang terarah karena inilah satu-satunya cara yang paling tepat mengungkpakan keselamatan kegiatan manajemen.
7)      Mengarahkan penggunaan modal dan daya upaya pada kegiatan yang paling menguntungkan.
8)      Mendorong standar prestasi yang tinggi dengan meransang kegairahan untuk bersaing menanamkan hasrat untuk mencapai tujuan, dan menumbuhkan minat untuk melaksanakan kegiatan secara lebih efektif.
9)      Berperang sebagai standar untuk mengukur kegiatan dan menilai kebijakan manajemen dan tingkat kemampuan dari setiap pelaksana.

b.      Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan laba, yaitu;
a)      Laba atau rugi yang dialami dari volume penjualan tertentu.
b)      Volume penjualan yang harus dicapai untuk menutup seluruh biaya yang terpakai guna memperoleh laba yang memadai.
c)      Titik impas.
d)     Volume penjualan yang dapat dihasilkan oleh kapasitas operasi saat ini.
c.       Pendekatan dalam perencanaan laba
            Perencanaan laba bukan merupakan hal yang mudah, karena penerapannya harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan keadaan yang intern maupun yang ektern perusahaan baik yang langsung maupun yang tidak langsung mempengaruhi penetapan laba itu sendiri. Faktor ekstern yang perlu dipertimbangkan manajemen dalam perencanaan laba ini adalah kondisi perekonomian pada umumnya, tingkat populasi penduduk, pendapatan dan daya beli masyarakat, kemajuan tekhnologi, kebijaksanaan pemerintah dll,yang kesemuanya ini sulit diramalkan secara baik. Sedangkan faktor intern yang perlu dipertimbangkan yaitu keadaan perusahaan itu sendiri berupa besarnya volume penjualan yang diinginkan untuk mencapai laba tertentu, bagaimana kemampuan kapasitas yang ada baik perlatan maupun personil yang ada, kemampuan keuangan dan sebagainya.
            Menurut Krismiaji 2002, dalam penetapan laba terdapat pendekatan  yang berbeda, yaitu;
a)      Didasarkan pada masa kembali modal yang diinvestasikan.
Metode ini menghendaki penetapan tingkat keuntungan menajdi titik tolak penyusunan rencana.
b)      Didasarkan produk yang akan dijual.
Metode ini menghendaki perencanaan yang diformulasikan akan diperoleh berupa keuntungan.
c)      Didasarkan pada perhitungan menurut standar.
Metode ini melakukan perhitungan dari proses perencanaan yang diukur dengan standar yang ada. Manajemen memperhitungkan relative keuntungan menurut standar yang dianggap memuaskan perusahaan.

d.      Keterbatasan perencanaan laba
            Selain memiliki manfaat, perencanaan laba juga memilki beberapa keterbatasan. Menurut Adolth Matz dkk 1993 perencanaan laba memiliki bebrapa keterbatasan,yaitu;
a)      Peramalan atau perencanaan bukanlah ilmu pasti. Jadi dalam setiap perencanaan akan terdapat sejumlah pertimbangan. Apabila ada penyimpangan dari estimasi maka harus dilakukan perbaikan atau modifikasi.


b)      Anggaran dapat mengikat perhatian manajer pada sasaran tertentu yang tidak selaras dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. Jadi diperlukan kecermatan untuk menyalurkan upaya manajer setepat mungkin.
c)      Perencanaan laba memerlukan kerjasama dan peran serta dari seluruh anggota manajemen. Dasar kebrhasilan perencanaan adalah ketaatan dan kegairahan pelaksana terhadap perencana laba.
d)     Penggunaan anggaran yang berlebihan sebagai alat evaluasi dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan.
e)      Perencanaan laba tidak mengahapus maupun mengambil alih peranan bagian administrasi. Para pelaksana tidak boleh merasa dibatasi oleh anggaran. Sebaliknya rencana laba disusun guna memebrikan penjelasan terinci yang memungkinkan pihak pelaksana menjalankan kegiatanannya dengan menyerahkan kemampuan dan hasrat untuk mencapai sasaran organisasi.
f)       Pelaksanaan rencana memerlukan waktu.

B.     PENGANGGARAN
     Penganggaran atau anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakn secara kuantitatif aktifitas usaha sebuah organisasi (pemasaran,produksi dan keuangan). Anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yng dibutuhkan untuk memenuhi tujan organisasi selam priode yang dianggarkan. Anggran memaparkan bagaimana sumber daya diharapkan akan diperoleh dan digunakan selama periode waktu tertentu.
     Penganggaran adalah proses penyusunan anggaran, proses penganggaran yang dilaksanakn untuk penyusun sebuah induk anggaran adalah vital bagi pengelolaan bisnis yang efektif dan efesien. Informasi anggaran dimanfaatkan diseluruh proses manajemen bisnis kendatipun aplikasi anggaran adalah dalam fungsi perencanaan dan pengendalian.
     Penyusunan anggaran dilakukan hanya jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur berbagai sumber ekonomi yang disediakan bagi tiap manajer yang bertanggung jawab dalam usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan dalam tahun anggaran.
     Anggaran operasi biasanya mencakup satu tahun dan menyajikan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun yang dianggarkan. Anggaran memiliki karakteristik,yaitu;
1.   Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis
2.   Anggaran pada umumnya mencakup priode satu tahun
3.   Anggaran merupakan komitmen manajemen
4.   Susunan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang pihak yang menganggarkan.

1.      Tujuan Penganggaran,yaitu;
a.    Untuk memprediksi transaksi dan kejadian financial dan Non financial dimasa yang akan datang
b.   Untuk mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
c.    Untuk menyatakan harapan atau sasaran perusahaan secara jelas dan formal sehinggan bisa menghindari kehancuran dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
d.   Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihk-pihak terkait sehinggan anggaran dimengerti,didukung dan dilakasanakan.
e.    Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktifitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
f.    Untuk mengkoordinasikan cara atau metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumberdaya.

2.      Manfaat penganggaran
Manfaat dari anggaran dapat diuraikan, yaitu;
1)   Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama
2)   Dapat digunakan sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan pegawai
3)   Dapat memotivasi karyawan karena ada tujuan atau sasaran yang akan dicapai
4)   Menimulkan rasa tanggungjawab pegawai
5)   Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu
6)   Sumberday yang dapat dimanfaatkan seefesien mungkin

3.      Fungsi Penganggaran
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
a.    Fungsi perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang dilaksanakan dimasa yang akan datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya, dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan terlaksana dengan baik.
b.   Fungsi komunikasi
Rencana manajemen tidak akan dilaksanakan kecuali organisasi memahami apa rencana tersebut. Oleh karena itu seluruh rencana dan tujuan aynag hendak dicapai perusahaan seyogiannnya dikomunikasikan kepada manajer setiap departemen didalam perusahaan. Penganggaran berfungsi sebagai alat komunikasi yang dipakai oleh berbagai amnajer untuk;
a)      Bertukar informasi perihal tujuan, gagasan dan pencapaian
b)      Berinteraksi dan memupuk kesadaran bagaimana setiap aktifitas mereka berkonstribusi kepada seluruh aktifitas perusahaan
c.    Fungsi koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu abgian dengan bagian lainnya. Anggaran yang berfungsi sebgaia perencanaan agar dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehinggan rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang ada saling berkaitan antara satu dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.
d.   Fungsi pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan, pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai. dengan demikian pengawasan adalah pengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu.
Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efesiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelolah perusahaan dengan baik.tujuan pengwasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan memperbaiki kesalahan.
Sering terjadi fungsi pengwasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas suatu kesalahan yang dibuat padahal tujuan pengawasan itu untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.

4.      Sistem Anggaran dalam aktifitas Bisnis
 Ada 4 ancangan dasar terhadap anggaran,antara lain;
1)   Anggaran Inkremental
Adalah metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya dari anggaran tahunsebelumnya.
2)   Anggaran Berbasis Nol
Adalah semua jajaran manajemen bertolak dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumberdaya yang diperlukan untuk mendanai aktifitas-aktifitas tahun anggaran.
3)   Anggaran Statik
Merupakan pendekatan yang diterapkan oleh banyak perusahaan jasa dan pada banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian, bagian akuntansi, dan bagian hukum.
4)   Anggaran Fleksibel
Adalah penganggaran yang mengaitkan volume aktifitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan.

5.      Penyusunan Induk Anggaran
     Induk anggaran ialah sebuah anggaran komprehensif yang menyajikan semua rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu priode yang mencakup satu tahun atau kurang.
Induk anggaran terdiri atas 2 komponen, yaitu;
a.    Anggaran operasi
Merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai laba usaha yang memuaskan.
Macam-macam anggaran operasi,antara lain;
a)      Anggaran penjualan adalah suatu penentuan jumlah unik penjualan yang diperkirakan akan dijual didalam suatu perusahaan untuk priode yang akan datang.
b)      Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar rencana penjualan untuk masing-masing produk. Rencana penjualan ini dapat dilihat dalm anggaran penjualan. Sebagaimana diketahui, pola produksi ada tiga macam,yakni;
a.       Pola produksi konstan
Adalah pola produksi dimana jumlah produksi dari bulan kebulan adalah sama atau relative sama, walaupun terdapat perubahan penjualan produk perusahaan dari satu bulan dengan bulan yang lain.
b.      Pola produksi bergelombang
Adalah pola produksi dimana jumlah produksi disetiap bulan mengalami  perubahan sesuai dengan perubahan penjualan, sedangkan jumlah persediaan barang jadi adalah stabil atau tetap.
c.       Pola produksi moderat
Adalah suatu pola produksi dimana jumlah produksi disetiap bulan selalu mengalami perubahan, namun perubahan ini tidak akan sebesar perubahanpenjualan produk yang ada.

c)      Anggaran bahan baku langsung apabila anggaran produksi telah disusun, maka anggaran bahan baku telah dapat disusun pula. Taksiran penggunaan bahan baku bertautan langsung dengan kebutuhan produksi namun pembelian bahan baku tergantung pada tekfiran penggunaan bahan baku maupun persediaan bahan baku.
d)     Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun mengacu kepada anggaran produksi, tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi namun tidak menyebabkan waktu yang menganggur yang memakan biaya.
e)      Anggaran biaya Overhead Pabrik adalah skedul rinci taksiran biaya pabrikasi, selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang harus dikeluarkan untuk memenuhi ekspektasi produksi dimasa yang akan adatang.
Anggaran overhead pabrikasi mempunyai dua tujuan, yaitu;
1.      Mengintegrasikan anggaran biaya overhead pabrikasi yang disusun oleh manajer produksi dan departemen jas
2.      Menghitung tarif overhead pabrikasi untuk periode akuntansi yang akan datang.
f)       Anggaran persediaan akhir barang jadi, setelah anggaran penjualan hinggan anggaran ofer head pabrikasi kini tersedia data untuk menghitung biaya pokok jadi. Komputasi ini diperlukan karena 2 sebab yaitu ;
1.      untuk mengetahui beberapa banyak yang akan dibebankan biaya pokok penjualan pada laporan penghasilan usah dianggarkan.
2.       untuk mengetahui berapa besar yang akan dilaporkan pada neraca untuk pos barang yang belum terjual.
g)      Anggaran biaya Non Produksi adalah struktur terinci yang tidak termasuk biaya-biaya produksi, seperti beban penjualan dan administrasi yang berisi daftar prediksi beban-beban yang akan dikeluarkan dalam periode anggaran.

b.   Anggaran keuangan
Anggaran keuangan menyajikan ekpektasi arus kas dan posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Arus kas masuk dan arus kas keluar yang direncanakan muncul dalam anggaran kas. Posisi keuangan yang diharapkan pada akhir periode anggaran diungkapkan dalam neraca dianggarkan. Anggaran keuangan, antara lain;
a)      Anggaran Kas
Kas merupakan salah satu aspek paling penting dalam siklus operasi perusahaan. Tanpa kas, perusahaan tidak dapat berfungsi anggaran kas ialah sebuah rencana rinci yang menyajikan bagaimana sumber day akas akan diperoleh dan digunakan selama periode tertentu. Anggaran kas terdiri atas empat seksi, yaitu;
§  Seksi penerimaan kas
§  Seksi pengeluaran kas
§  Seksi kelebihan atau kekurangan kas
§  Seksi pendanaan.
b)      Laporan Penghasilan Uasaha Dianggarkan
Adalah salah satu skedul kunci dalam proses anggaran. Tujuan laporan penghasilan usaha dianggarkan ialah untuk mengantisipasi laba usaha setelah pajak
c)      Neraca Dianggarkan
Neraca ini memproyeksikan kondisi keuangan pada akhir periode anggaran.


6.      Penyusunan Anggaran
·         Penyusunan Anggaran Operasional
a.       Permalan jualan
Permala merupakan fungsi manajemen pertama sebelum dilakukan perencanaan.penganggaran merupakan bagian dari perencanaan, karena anggaran adalah salah satu jenis rencana.
b.      Penyusanan Anggaran Penjualan
Anggaran jualan adalah anggaran hasil penjualan. Kegunaan anggaran jualan terutama sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya, dan sebagai ujung tombak dalam memperoleh laba.
c.       Penyusunan Aanggaran Biaya Produksi
Biaya pabrik berbeda dengan biaya produksi, biaya pabrik meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja angsung, dan biaya overhead pabrik yang terjadi pada satu peruode, yaitu periode ini, sedangkan biaya produksi meliputi BBB, BTKLn dan BOP yang terjadi pada dua periode, yautu:
a)      Periode Lalu
b)      Periode Ini
d.      Penyusunan Anggaran Bahan Baku
Tujuan utama disusun anggaeanh bahan baku adalah untuk menjaga kelancaran peroduksi, dimana bahan baku adalah komponen utama dari suatu produk.
e.       Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya overhead pabrik.
f.       Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang langsung bekerja mengolah produkuntuk memperoleh biaya tenaga kerja langsung yang dianggarkan adalah jam kerja langsung terpakai dikali standar upah tenaga kerja langsung perjam. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang terjadi dipabrik, selain biaya bhan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

BAB III
PENUTUP
                 3.1. KESIMPULAN
            Kami menyimpulkan bahwa Perencanaan Laba adalah rencana kerja yang telah diperhitungkan dengan cermat dan digambarkan secara kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Sedangkan Penganggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakn secara kuantitatif aktifitas usaha sebuah organisasi (pemasaran,produksi dan keuangan). Anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yng dibutuhkan untuk memenuhi tujan organisasi selam priode yang dianggarkan. Anggran memaparkan bagaimana sumber daya diharapkan akan diperoleh dan digunakan selama periode waktu tertentu.

                 3.2. SARAN
            Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan mkalah ini.

Demikianlah penulisan dalam makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca utamanya bagi penulis lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.







DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, Achmad Tjahyono, MF. Husein. 2003. Sistem Pengendalian Manajemen.
UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat,
Jakarta

Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan. 2004. Management Control System. Edisi ke-11.
Buku 1 dan 2. Alih bahasa: FX. Kurniawan. Salemba Empat,Jakarta

RA. Supriyono.2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Buku 1. BP STIE YKPN,
Yogyakarta.

-------------------.2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Buku 2. BP STIE YKPN,
                 Yogyakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar